Madiun, [28 November 2024] – Mahasiswa Politeknik Negeri Madiun (PNM) kembali menorehkan prestasi dengan menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi lingkungan. Kali ini, sekelompok mahasiswa berhasil mengembangkan teknologi pirolisis untuk mengolah limbah organik di kampus menjadi energi alternatif.
Hendryx, Aditya dan Eigi berhasil merancang sebuah alat pirolisis yang mampu mengubah limbah seperti sisa makanan, kertas, dan kayu menjadi arang aktif dan bio-oil. Arang aktif hasil proses pirolisis ini memiliki potensi besar sebagai bahan bakar alternatif, sedangkan bio-oil dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk, seperti kosmetik dan bahan bakar.“Ide ini muncul dari keprihatinan kami terhadap semakin menumpuknya limbah organik di kampus. Kami ingin mencari solusi yang tidak hanya mengurangi volume limbah, tetapi juga menghasilkan produk yang bernilai tambah,” ujar Hendryx, salah satu anggota tim.
Proses pirolisis yang dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Negeri Madiun melibatkan pemanasan limbah organik dalam kondisi tanpa oksigen pada suhu tinggi. Melalui proses ini, komponen organik dalam limbah akan terurai menjadi zat yang lebih sederhana, seperti karbon, hidrogen, dan oksigen. Zat-zat ini kemudian dapat dipisahkan menjadi arang aktif dan bio-oil.
Inovasi mahasiswa Politeknik Negeri Madiun ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan pengelolaan limbah organik di berbagai institusi pendidikan. Selain mengurangi volume limbah, teknologi pirolisis juga dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomis. Dengan adanya inovasi seperti ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang terinspirasi untuk menciptakan solusi-solusi kreatif dalam mengatasi permasalahan lingkungan.